Jakarta - Pemerintah Swiss mengakui Indonesia sebagai salah satu negara tujuan investasi terbaik di dunia. Negara tersebut melirik Indonesia untuk menanamkan investasinya.
"Tadi (kemarin) Duta Besar Swiss datang ke kita. (Mereka bilang) Pak Hatta, buat kami, Indonesia adalah salah satu negara tujuan investasi dari tujuh negara di dunia ini," ungkap Menko Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu malam (23/6/2010).
Berdasarkan penjelasan Hatta, Swiss berniat untuk menanamkan dan meningkatkan investasinya di Indonesia, di antaranya pada industri semen dan peternakan.
"Lalu dia (Swiss) katakan, semen kita akan ekspansi dua kali lipat dengan melibatkan tenaga kerja 1.000-an orang pasti itu, di Tuban. Kemudian yang kedua Nestle juga akan melipatkan dua kali lipat, dengan melakukan pembelian susu kepada petani, 30.000 petani peternak binaan," jelasnya.
Namun, Hatta masih belum bisa mengatakan mengenai kepastian realisasi rencana tersebut. Pasalnya, Swiss juga masih menanti kepastian birokrasi terutama terkait investasi pertambangan. Dia pun enggan mengungkap dua Peraturan Pemerintah (PP) Pertambangan yang dimaksud.
"Ya dia (Swiss) hanya mengatakan, tolong Pak Hatta ada beberapa, misalkan di bidang pertambangan yang baru ada dua PP yang belum selesai. Kami (Swiss) ingin tahu apakah itu bisa menghambat atau tidak. (Hatta menjawab) Itu tidak menghambat, jalan terus," ungkapnya.
Selain Swiss, Duta Besar Jepang pun juga telah mengadakan pertemuan dengannya untuk membicarakan investasi di Indonesia.
Hatta menyatakan untuk meningkatkan daya saing investasi dengan negara lain, ada 3 pilar utama yang harus diperhatikan. Pertama, memperbaiki struktur industri. Kedua, memperbaiki dan meningkatkan konektivitas infrastruktur. Ketiga, menghilangkan biaya-biaya yang tidak signifikan.
"Misalkan banyak pungli (pungutan liar). Di Tanjung Priok THC dan CHC tinggi dibandingkan yang lain," tukasnya.
sumbwr: www.detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar